Jumat, 10 Februari 2012

MY NOVEL! BACA NIH! *CAPSLOCK JEBOL -_-" maap yak..

ini dia Novel ku :3 judulnya..... EHM... My Prince don't let me go ..
semoga suka membacanya yak :)

SATU


Matahari bin panas sangat menyegat dunia,membuat Umi,Eli dan anak kelas X-3 lainnya seperti ikan kering yang di jemur sama pak nelayan (bwahahaha :D ) . “bwehh,,,panas amat dah.. “ ucap  Umi sambil mengipas mukannya dengan buku Olahraga.
“Rambutku…huhu.. bisa pirang gara-gara ni sun shine.. I don’t like!!”kesal  Anna dengan mulut komat kamit. “terima aja rejeki dari Allah…”tambah Eli lagi.  “iya ini sinar matahari yang begitu menyengat sangat membuat aku seperti ikan kering yang di jemur sama pak nelayan yang sangat susah payah untuk mendapatkannya dengan memakai jarring tanpa memakai pukat harimau atau bahan peledak agar ikan tidak mati dan juga bahan peledak itu sangat berbahaya bagi ikan maupun lingkungan di Air,maka……” “ssssstttttt,,,,kalau ngomong jangan sampe njelasin sampe intinya dong ty..”ucap Anna menghentikan ucapan Rezty yang supeeeerrr panjang sampe bisa di bilang kita bisa dapatkan beberapa ilmu pengetahuan di dalammya. “iya deh,,maaf..tapi,kalau dipikir-pikir aku ini sering bilang maaf ya,,padahal kalau orang sering berkata maaf berarti dia itu selalu melakukan kesalahan yang bisa di bilang sesuatu ya….” “STTTTTTT….. ih Ty.. please deh…kamu tu ya…”gertak Anna. Rezty hanya cemberut. ”udahan ah..laper nih…, makan yuk…”ajak Umi pada ketiga temannya. “masih pelajaran Olahraga ni mi… gile kau..” tanggap Anna.           “Orang sudah selesai kok…” ucap Umi.
“ehhh?????”serentak ketiganya.

+_+_+_+_+_+_+_+

“Umi…kamu sudah pulang ya??”tanya mama kepada Umi.
“iya bunda.. tidak liat ya?? Udah dari tadi kok….” Ucap Umi sambil mengambil air es dari kulkas lalu meneguknya sedikit.
“yaudah…. Nanti kamu makan…di meja ada ikan goreng pedas….”kata sang Bunda.
“beres bund(gluk)…”jawab Umi sambil meneguk air esnya lagi.

“bruk…”
 Umi menghempaskan badannya ke arah tempat tidur,dan membiarkan matanya melihat dinding kamar yang di cat biru.Setelah merasa cukup bosan,ia lalu mengambil beberapa buah komik,novel,dan buku pelajaran yang sekedar untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba Bundanya datang memergokinya membaca komik. Dia sangat suka Komik,sa-ngat su-ka! Di balik mukanya yang manis dan  terlihat bukan orang yang maniak komik,justru sebaliknya. Di lemari bukunya,berjejer komik beragam pengarang,beragam cerita,beragam gambar. Dan…bunyi nada dering dari ponselnya berdering. Dengan enggan binti muak, ia lambat-lambat mengambil ponselnya. “uhg, sapo sehh??” rengeknya.
  Mi..ke rumah aku yuk..!
  Cepetan ya… pokoknya seru deh…

“mmm?..” ucap Umi melihat layar ponsel, sepertinya sms dari Eli seru..mungkin??
 Dengan izin dari sang Bunda,Umi lalu bergegas ke rumah Eli yang dekat dengan rumahnya. Baru satu kali ketukan,pintu rumah Eli sudah di buka, “eh.. Umi… masuklah.. J..” sapa Wida,kakak Eli dengan ramah. “ngg..makasih kak..”balas  Umi ramah. “Elinya di atas,, kamu naik aja sendiri ya…” ucap kak Wida  lagi. Umi hanya mengangguk dan tersenyum.
  “halooo..!!!” sapa Eli sambil duduk di kursi.
  “mau ngapain kita??”
  “mau ngapain? Ya,,aku mau ngajak kau keluar jalan-jalan..lagi bosan ni Mi..”
   “huuffftt… untung aje ye.. aku bawa uang lumayan banyak..kau gak bilang-bilang sii..”
    “aku pake jilbab dulu…”
    “yoshh…”

=_+_+_+_+_+_+_+_+_=

“mau ke mana??”
Umi memandang sekeliling,mencari tempat asik buat bertengger sama Eli,hihihi. “makan es krim ??gmana?” ucapnya sambil menunjuk toko yang sangat sepi. “boleh juga,, selagi sepi.. ._.” tanggap Eli. Dengan cepat mereka berdua pergi ke toko tersebut. “pesan apa dik?? J”Tanya sang pelayan,wuiiihh gile ganteng banget tu orang. “es krim vanilla,tambah strawberry  pake misis,dan anggur..” celoteh Umi sembarangan. Kini giliran Eli,“anu,,saya…emm..es krim coklat dan durian pake misis juga sama sirop?”  “ya,bisa pake sirop kok dek..” tanggap sang pelayan dengan cepat. “kalau caramel ada tu bang??”Tanya Umi asalan lagi. “eh,,ada..”jawab ‘bang’ pelayan. “kalau kuini bang??” “hus banyak cakap lo,,saya..eh oh,,pilih itu…pake sirop”ujar Siti lagi dengan gugupnya. “iye bang PA-KE SI-ROP..ya..Pa apa ke eke si isi er op… ..ngertikan bang..?”celoteh Umi lagi. Pelayan hanya mengangguk mungkin saking kesalnya ia hanya bisa mengangguk dan Pelayan itu pun pergi dengan membawa pesanan 2 pembeli itu.setelah 2 menit ahirnya sang pelayan tadi datang,tapi tidak membawa kertas dan pulpen,melainkan es krim,untung bukan sapu yang untuk ngusir Umi dan Eli. “silahkan… J

   “wuiiiih… enak banget Li..”seru Umi sambil menyentuh pipinya yang terasa dingin.
  “iya,,ya… mmm,,enak banget..hihi manis..”
Tanpa pakai mimpi dulu atau felling,Umi mendapatkan bencana besar yang memalukan. ‘Byurr,,’ serentak Umi dan Eli terkejut akan tingkah seorang pemuda,yang sepertinya seumuran dengan mereka.Ia telah menumpahkan air minuman ke tubuh Umi.
  “apa apaan kamu??”Tanya Umi garang.
Lelaki itu hanya memiringkan kepalanya ke kanan lalu mengangkatnya  lagi.   “maaf”ucapnya dengan wajah tanpa ekspresi.
“eh,,lu tu ya… liat baju aku..basah gara-gara lu !!”timpal Umi lagi.
“udahlah Mi..dia sudah minta maafkan?”
“huh…pulang yuk Li!! Dasar…” ketus Umi lalu ke kasir dan membayar semuanya.Dan mereka pun pulang.
“ganteng sih,..sifatnya itu tuh..” cetus Umi kesal.
Eli tertawa, “jangan suka pullaak…” katanya.
“takkan pernah,tapi kalau dia berubah… ah udah lah..” jawab Umi.
Eli pun tertawa.

“ ya ampun…kenapa bajumu?”Tanya Bunda dari kejauhan.
“kena es krim..mau mandi nih bunda..udah ya..”jawab Umi.
Umi pun berlari ke kamarnya,tiba-tiba dilihatnya buku miliknya.

Nama : Jumidah Fitriana Zara.
Kelas : 10-3

 “Jumidah…..hahahahahaha” tawa Umi sendiri. Ya,namanya Jumidah Fitriana Zara. Padahal baginya namanya itu lebih cocok tanpa ‘jumidah’ itu nama orang dulu gitu… tapi sayangnya neneknya yang memaksa orangtuanya memberi nama itu. Jadi deh ‘Jumidah Fitriana Zara’. Umi sempat jadi bahan ejekan,tapi ejekan itu hanya bertahan 3 hari.hanya,Eli,Anna,Rezti dan keluarganya yang memanggilnya ‘Umi’. Kalau orang lain mah, pasti manggil Zara.

+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+

     Pak Hamid.
 Salah satu guru di Smpn negeri Pusaka dan wali kelas murid 10-3. Sifatnya sangat garang,dan susah diajak ngobrol atau bercanda gitu. Pernah suatu kali  itu bercanda,lagi mood baik tuh. Candaannya sangat garing ,tidak lucu. Terpaksa anak kelas 10-3 tertawa di buat-buat,tapi sayangnya Pak Hamid tahu dan tak pernah lagi bercanda. Semua siswa memanggilnya ‘amid-amid’ di ambil dari kata h-AMID ,dan tentu saja pak Hamid tidak tau.
  “kalian akan kedatangan murid baru..” ujar Pak Hamid amat pendek.
  “cewek atau cowok pak??” Tanya Ijar nyengir.
  “mudahan cewek cantik…”bisik Awant kepada Ijar sambil tertawa. Ijar membalasnya dengan tawa juga.
  “laki-laki..”singkat Pak Hamid
  “yahh……gak seru..” ujar Awant pura-pura kecewa. Dan seluruh murid riuh. “Sudah!!diam-diam,!!”bentak Pak ‘AMID-amid’ membuat semuanya kembali diam.
Tiba-tiba datang tuh anak lelaki yang berstatus ‘murid baru’. Umi heran,sepertinya ia pernah melihat lelaki itu..AHA!.
“itukan anak yang numpahin es krim ke kamu kan Mi?”Tanya Eli yang berada di samping Umi. Umi hanya mengangguk dan matanya masih terpaku ke lelaki itu.
  “anak-anak,dia baru saja pindah dari Jakarta,karena orangtuanya ada urusan kerja disini… namanya ..emm” pak Hamid memandang anak itu,pak Hamid pun tanpa sada kacamata plusnya terturun dan ia menariknya lagi dengan jari telunjuknya.  “nama saya Romeo Putra Zara pak..” ujar anak bernama Romeo itu.
  “EHHHHHH??!!!!” Riuh seisi kelas. “namanya Romeo Putra Zara??”Tanya Anna paling keras. “cieeee……..” para murid memandang Umi yang mukanya masih seperti orang tolol. “namanya Zara??”teriak Umi dalm hati. “tidakkkk!!!!” tambahnya lagi.
Romeo memandang Umi,mukanya sedikit terkejut Alisnya terangkat sebelah ,mungkin maksudnya “what???!!!”. Umi juga jadi salting,”ngapain mandang-mandang!!!!??”teriak Umi dalam hati. “wah-wah… Romeo and Jumidah…hahahah” teriak Ijar. Seluruh Murid tertawa, tapi Pak Hamid,Umi,dan Romeo tidak. Pak hamid cepat-cepat memasang muka galaknya ke Muridnya,Refleks semua terdiam.
  “mmm..karna Cuma di belakang yang kosong,kamu duduk di sana sama Ruki..”perintah Pak Hamid menunjuk kursi  yang berada di belakang kursi Umi dan Eli. Dan kelas kembali Riuh. “diamm…!!” bentak Pak Hamid lagi,dan kelas kembali sunyi.
“kenapa di belakangku?? :’( “teriak Umi dalam hati.




+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+

 Di kantin 10-3 .Umi memasang muka super cemberut,sampe orang disekitarnya memandangnya,mungkin mereka mau bilang “anak monyet dari mana tuh??” tapi tak mungkin mereka berkata begitu.
 “dasar pak ‘amid amid’ kok taruh tu anak dekat kita Li?!!!” sedih Umi.
“loh??kok kamu yang sedih?biasa aja lagi.. bawa slow.. kan dia tidak makan kamu…” tawa Eli sambil menggigit bakso super pedas miliknya,dan tiba-tiba ia terbatuk saking pedasnya. “air-airr!!!”perintahnya pada Umi untuk mengambil air mineral di dekatnya.
  “bener juga apa kata mu..”Timpal Umi sambil menyodorkan air mineral ke Eli. Anna dan Rezty hanya nyengir. “ngapa??”Tanya Umi galak. “slow dong mi.. Cuma nyengir.. gak boleh apa?”Tanya Anna setengah tertawa. “iya ah Mi..kamu tau gak kalau orang yang galak itu bisa cepat tua, cepet tua itu sangat tidak bagus,apalagi nanti kamu keriputan,jadi….”Rezty menghentikan ucapannya ketika semua temannya melotot.Rezty kembali cemberut,lalu melempar rambut panjangnya ke belakang bahunya. “eh..eh tu Romeo…” kata Anna membuat semuanya terdiam. Umi pura-pura memakan soto ayam miliknya sampe pura-pura kepedasan gitu. Dan semua orang tercengang ketika melihat Romeo duduk di samping Umi.Umi mematung,keluar keringat dingin,tapi ia masih terpaku dengan Soto ayam miliknya. Romeo memiringkan kepalanya,mencoba lebih dekat melihat Umi yang berambut panjang,diikat setengah yang masih masuk kategori ‘manis’ walaupun terkadang wajahnya seperti orang tolol.mata  Umi bergerak sedikit memandang  sebelah kanannya,ia melihat lelaki ganteng berhidung mancung tanpa ekspresi memandangnya,buat Umi deg-degkan gitu. “nga..ngapain??!”Tanya Umi setengah gugup setengah galak. Romeo mengangkat alisnya sedikit, “memandang kamu..” polosnya. “ng..ngapai mandang-mandang..??!”Tanya Umi bernada sedikit galak. “gak suka?”Tanya Romeo tanpa Atmosfir. “ni anakk!!! “teriak Umi galak,tapi hanya dalam hati. 5 menit kemudian,Umi masih juga di tatap oleh Romeo,dan teman-teman Umi masih tercengang. Dan untung saja bel sekolah berbunyi tanda istirahat usai. Umi dapat mendengar tawa kecil Romeo. Dan lelaki itu pergi meninggalkan semua anak yang berada di kantin yang masih  tercengang. Umi menghembuskan nafas panjang.

+_+_+_+_+_+_+_+_+_+_+

   “tu anak ngapain yah??aneh banget…”
Umi memandang sehabatnya itu,Elii. “tauk…” datar Umi. “tertarik sama kamu kali…”tawa Eli. “Sttttt!!! Orangnya ada di belakang kita tauk…!”bisik  Umi. Eli menutup mulutnya dengan dua jarinya,lalu memandang ke belakang,melihat Ruki dan juga Romeo yang sedang asik mengobrol,dan sepertinya mereka cocok.
  Ruki melotot,tak senang di lihat “ngapa?!” galaknya. Eli balas melotot “ngerasa banget sihh??!”. “uhh terserah lu :P “ balas Ruki.Romeo hanya terdiam,Eli hanya mencibir lalu kembali memandang ke depan.
  “rencana kita gagal Mi!”ujar Eli sok serius.
“rencana apaan???”Tanya Umi.
“memandang Romeo..Me-Man-Dang Ro-Me-O “jelas Eli setengah berbisik
“kamu aja kali,,bukan aku :p hoho” sindir Umi,Dan Eli cemberut.
“Zara?”panggil bu Dina,guru bahasa Inggris.
“eh yes mam?”
yes mam?”
Umi terkejut, ternyata si Romeo itu juga ikut bertanya,kan nama dia juga ada Zara-nya. Bu Dina kebingungan,sedangkan teman-teman dikelas Umi hanya nyengar nyengir tak keruan.
“Zara?”
yes ?
Yes?
 Lagi-lagi mereka sama-sama menjawab karena kesamaan nama.Bu Dina memandang mereka berdua,”nama kalian sama?”tanyanya.
   “iya buk…!”tawa Ruki mewakili teman sekelasnya.
  “nama saya juga ada Zaranya buk…”singkat Romeo.
Bu Dina mengangguk mengerti “baiklah, kalau begitu saya panggil kamu Romeo saja,Right?”
  “ya buk”jawab Romeo sambil tersenyum.
Sedangkan Umi hanya terdiam kaku.
  “dan saya akan memanggil kamu Umi”ucap Bu Dina sambil memandang Umi.
 “baik buk”jawab Umi,sambil menunduk.Ia pun mendengar suara tawa dari Eli dan memandang temannya itu dengan raut kesal.
Di tengah riuhnya para murid,Romeo hanya terdiam sambil meyandarkan badannya di kursi dan melipat tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar